Mengenai Saya

Foto saya
Tahun 2010 bersamaan dengan bermulanya cerita baru, setidaknya itulah yang terjadi pada aku. Tahun 2010 banyak membawa hal baru, Begitu heboh sampai aku sendiri takjub, jub…jub…. Anehnya lagi, untuk 2010 ini aku tidak membuat resolusi apa-apa. Just flow like water… pokoknya ada yang berubah deh. Namun di tengah semua kejadian itu, aku ternyata banyak belajar. Belajar untuk ‘melihat lebih’, ‘mendengar lebih’ dan ‘berbicara kurang’. Entah sampai kapan aku akan berdiam sebagai ‘pengamat’. Atas lembar hariku yang setiap hari berganti… Just flow like water, mungkin aku coba dengan ‘mode’ ini dulu deh, siapa tahu memang membawa pembaharuan.

Sabtu, 18 Februari 2012

surat cinta untuknya

Kutulis surat ini, sementara kubiarkan senyummu sesekali singgah di belakang benakku . Ingin kutulis semua yang tak satu potongpun bisa kusampaikan langsung padamu . Ketika tidak mungkin lagi aku menyentuhmu di luar bayangan yang ada di kepalaku sendiri . Aku harus berhenti sejenak dari perjalanan kali ini, perjalanan menemukan apa yang berharga dari hidup. Karena tiba -tiba ada yang terasa begitu dekat dan indah, membuncah-buncah di kepala dan dada, dengan kehadiranmu. Sampai batas tertentu aku tetap saja bergerak antara superego, ego dan pertanyaan -pertanyaan yang harus aku jawab sendiri tentangmu. Dan sebuah ide yang tidak hanya bermakna tunggal . Tapi itu tidak mungkin lagi . Eksistensiku tidak punya arti apa - apa lagi buatmu , jika aku tetap bertahan seperti yang sering terlalu indah kubayangkan. Selalu saja kemudian aku merasa begitu tolol menafsirkan semuanya. Tidak pernah selesai dengan kalimat - kalimat pendek dengan satu kesimpulan . Kita tak punya cukup mantera untuk menyihir dunia mimpi yang indah ini terus menerus . Kita bahkan kehabisan kata, lalu sesekali akan terucap bahwa cinta kita mungkin "nonsens ". Dan aku tidak bisa bertahan pada batas mimpi dan kenyataan . Tak ada ruang , untuk menggemakan rindu untuk memanggilmu datang. Seorang penyair menulis: .. . . bukankah matahari telah bersalin dan melahirkan kenyataan yang agak lain ? dan sebuah jadwal yang lain ? sebuah ranjang & ruang rutin, yang setia, seperti sebuah gambar keluarga ( dimana kita , berdua, tak pernah ada ?) .. . Bukankah kita sering kemudian lantas jadi lebih mudah lupa dan memaafkan ? Oh tidak, barangkali kali ini bahkan tidak ada maaf . Tidak untuk sesuatu yang sekonyol yang bisa kubayangkan dari orang yang melihat tentang kita. Di sela-sela kesibukan yang senantiasa menguras waktu , seringkali gemerlap pikiranmu atau kerling matamu menyelinap, membuatku mesti berhenti sejenak , sekedar menyeka peluh. Betapa susahnya ternyata , melakukan apa yang sering aku tertawakan sendiri , melupakanmu. . . Tapi kamu tak perlu kuatir , dimana pada tiap jebakan kebuntuan rasa dan nalar , aku melarikannya dengan menertawakan diri sendiri . Tidak semua hal memang bisa dijelaskan dengan sempurna: kenapa atau bagaimana . Kadang tetap saja tinggal seperti itu, apa adanya . Seperti karang di laut sana , begitu saja ada , entah untuk apa disana, dan kita bisa menerimanya. Aku mencurigai pikiranku sendiri . Seperti aku bilang , aku bisa jadi subversif dengan semua pikiranku tentangmu, misalnya dengan melepas semua atribut yang ada padamu , dan merampokmu habis -habisan . Kenapa setiap pikiran tentangmu singgah membenturi jidatku, aku selalu bilang sendiri , ah. . . semuanya akan baik -baik saja . Dan aku lihat semuanya jadi begitu manis , terlalu mengesankan untuk begitu saja dilewatkan . Aku senang bahwa itu karenamu. Ini bukan ungkapan formal, karena aku memang lebih suka menyimak isyarat cinta yang dikirimkannya dari setiap bulir gerimis yang memerciki kaca jendela , di sebuah senja yang sederhana . Kalau saja bisa kukirimkan potongan senja seperti itu ke setiap orang yang aku cintai . Kalau saja ada sebuah ruang tanpa batas dimana rindu dan cinta bisa menggema sempurna, barangkali tak akan ada yang begini pahit, atau serasa percuma saja. Meski kita berdua tak ada disana. Aku tahu ini cuma sepenggal perjalanan panjang yang mesti kita lewati . Setiap orang sedang menuju ke suatu tempat dengan caranya masing- masing. Tidak ada yang salah dengan semua yang serba sederhana kita pahami, semua yang nampak percuma tapi bermakna. Jadi? adakah yang lantas luar biasa karenanya ? Bahkan sajak sempurna adalah kesenyapan itu sendiri . Sesuatu yang menyelinap diam- diam, dan kita memahaminya meski tanpa diucapkan. Seperti sebuah eksistensi juga cinta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar