Terkadang aku memang terlalu egois, tetapi bolehkah aku meminjamimu kaca? Lihat dirimu!
lebih tepatnya, kita sama-sama egois. Harusnya kita sama-sama belajar untuk mengerti. Sebagian hidupku tertulis bersama, selama ini.
maaf untuk egoku. Salah, jika aku menginginkan bahagia? Sekejap saja untukku juga membahagiakanmu.
coba ingat, bagaimana kita menjadi lebih hebat setelah debat. Bukan bertengkar, kita hanya berselisih paham, lalu menyelesaikan.
aku pernah mengajakmu ke toko buku, kau menolak. Katamu kau tak suka berkeliling memilih aksara. Lalu apa, aku mengikutimu.
lelah untuk sekadar melihat-lihat sekeliling yang tak pula kusuka. Demi engkau, kuseka peluh tanpa pernah mengeluh.
mohon, jika memang salah, katakan. Tetapi mohon pula, lihat mataku lebih dalam, lihat aku, mohon.
Kali ini aku sedang tak ingin mendengarmu, ijinkan aku lindap dalam diamku, mencari rasa yang hampir terseka oleh luka. Hampir.
sebagian dari hidupku ada padamu, kuakui. Sebagian lagi di genggam tanganku sendiri yang menunggu kau pungut dengan jemari hati.
pekak telingaku oleh suaramu, menjadi lelucon yang ingin terus kudengar. Aku terhibur, meski tak sedikit yang mencoba menarikku mundur
mungkin kau tak tau apa yang kutulis, mungkin pula memang kau tak membaca, tetapi yang lebih mungkin, kau tak tau apa-apa
Mengenai Saya
- me...thia
- Tahun 2010 bersamaan dengan bermulanya cerita baru, setidaknya itulah yang terjadi pada aku. Tahun 2010 banyak membawa hal baru, Begitu heboh sampai aku sendiri takjub, jub…jub…. Anehnya lagi, untuk 2010 ini aku tidak membuat resolusi apa-apa. Just flow like water… pokoknya ada yang berubah deh. Namun di tengah semua kejadian itu, aku ternyata banyak belajar. Belajar untuk ‘melihat lebih’, ‘mendengar lebih’ dan ‘berbicara kurang’. Entah sampai kapan aku akan berdiam sebagai ‘pengamat’. Atas lembar hariku yang setiap hari berganti… Just flow like water, mungkin aku coba dengan ‘mode’ ini dulu deh, siapa tahu memang membawa pembaharuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar